Whatsapp
Instagram
tiktok


Michael Simon, Putra Minang Yang Sukses Membangun Bisnis Kosmetik

maklon kosmetik local

Michael Simon, Putra Minang Yang Sukses Membangun Bisnis Kosmetik

SIAPAPUN tak kan tahu akan menjadi apa dalan perjalanan hidupnya kelak. Bisa jadi apa yang dicita-citakan tak sesuai dengan yang menjadi tujuan masa depan.

Bak kata orang bijak, langkah, pertemuan rezeki, jodoh dan maut adalah ketentuan Allah. Manusia hanya bisa menjalani.

Berikhtiar dan berdoa adalah pasangan kata yang tak terpisahkan. Selalu mendampingi lika-liku kehidupan seseorang dalam mencapai cita-citanya.

Jatuh bangun dalam mengejar impian sukses adalah suatu keniscayaan yang pasti dilalui. Sabar dan tawakal adalah juga pasangan kata yang menjadi penangkalnya, biar tidak menimbulkan kekecewaan atau patah semangat.

Hal ini pula yang dilalui pengusaha muda berdarah Minang, Michael Simon.Kebiasaan orang Minang yang suka merantau, meninggalkan kampung halaman untuk mencari sukses di kampung orang.Hal ini pula yang melatarbelakangi niat seorang Simon meninggalkan 'Ranah Minang'.

Kini apa yang diharapkan Simon menjadi bukti. Impiannya menjadi orang sukses akhirnya tercapai.Suami dari Rizki Ananda, kini menjadi pengusaha kosmetik ternama di Bandung, Jawa Barat.

Pria berperawakan tinggi dan besar ini merupakan pendiri sekaligus CEO PT. SkinSol Kosmetik Industri.'Alhamdulillah. Kata ini yang saya selalu ucapkan setiap saat. Begitu besar kepercayaan yang Allah berikan pada saya saat ini. Alhamdulillah,' papar Simon, saat bincang santai dengan PJ,

Perusahaan kosmetik yang didirikan sejak tahun 2004, kini resmi pindah tempat pada tahun 2021 di daerah Batujajar, Jawa Barat dengan area lebih luas dan peralatan canggih.Keuletan dan kegihan Simon lah yang membuat perusahaannya terus maju dan berkembang. Sehingga perusahaan kosmetik mana pun tak bisa memandang sebelah mata.

Keuletan dan kegihan Simon lah yang membuat perusahaannya terus maju dan berkembang. Sehingga perusahaan kosmetik mana pun tak bisa memandang sebelah mata.

Sukses yang dinikmati Simon saat ini, bukan berarti tak menemui jalan terjal dan berliku. Maklum ini dunia bisnis yang terkesan keras dan harus dilewati.

Tapi bukanlah Simon namanya jika tak mampu melewati semuanya. Lelaki asli 'urang awak' ini bagai batu karang. Kokoh dan tak tergoyahkan kendati banyak pesaing bisnis yang mencoba 'bermain' tidak sportif.

'Ha..ha..ha..Kita harus sabar tapi juga mesti bisa membaca watak lawan bisnis kita. Tapi itu dulu. Mudah-mudahan ke depannya gak ada gangguan lagi. Saya selalu lapor, lapor sama Allah. Minta petunjuk jika ada yang ganggu saya dan perusahaan saya,' tegas Simon sembari tersenyum.

Pengurus Komite Tetap Industri Kosmetik Kadin Kota Bandung serta Wakil Ketua Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Jawa Barat ini mengaku, banyak pengalaman hidup yang menjadi "guru" bagi dirinya.

Pernah menjadi karyawan pabrik tekstil, membuat ia mengerti bagaimana rasanya menjadi karyawan. Oleh karena itu, Simon berusaha untuk benar-benar memanusiakan karyawannya.

"Saya pernah jadi karyawan pabrik. Jadi apa yang dirasakan karyawan saya saat ini, tentu dapat saya rasakan juga. Karyawan yang loyal dan berprestasi saya beri penghargaan," tambahnya.

Bonus uang, umrah ke Tanah Suci, memberikan motor bahkan mobil sekali pun adalah hal biasa dilakukan.

Cara yang dilakukan pria yang selalu makan tepat waktu ini, adalah jurus untuk menarik simpatik karyawannya agar bekerja lebih giat. Selain tentunya dirinya sadar betul kalau karyawanlah yang menjadi 'nafas' perusahaanya.

'Karyawan bagi saya adalah keluarga besar. Saya tanamkan rasa memiliki kepada mereka. Kalau karyawan sudah mempunyai rasa memiliki pada perusahaan, saya yakin mereka akan bekerja giat dan tekun,' katanya.

Lalu apa lagi Uda Simon..?

'Insya Allah, saya dan istri lagi memikirkan perumahan untuk karyawan. Tempat tinggal tetap, juga harus perusahaan pikirkan. Ini juga lebih penting dan manusiawi,' tutur Simon yang diamini istri tercinta.

Tidak hanya melulu mengurusi perusahaan, Simon yang memiliki latar belakang religi ini, juga memikirkan sisi sosial.

Ada program ambulance gratis untuk warga yang membutuhkan. Batas peminjaman kendaraan kurang lebih 1-2 hari. Pernah juga berbagi makanan gartis buka puasa dengan warga juga santri Darul Inayah.

Bentuk kepedulian sosial lainnya adalah pihak skin solution foundation membagikan 2 mobil kepada pihak Aksi Cepat Tanggap (ACT) agustus 2021 lalu.

Sumber : https://pelitajabar.com/